Industri kopi di Indonesia mengalami inovasi untuk memenuhi kebutuhan generasi baru penikmat kopi akibat perubahan gaya hidup di kota-kota besar seperti Jakarta. Studi Innova Market Insight 2025 bersama Tetra Pak menunjukkan bahwa rasa yang enak masih menjadi faktor utama (64%) dalam konsumsi kopi siap minum. Selain itu, relaksasi (62%) dan sensasi bahagia (50%) juga menjadi alasan konsumsi kopi RTD. Temuan ini memberikan kesempatan bagi produsen kopi untuk mengidentifikasi peluang dan membantu pemain baru.
Gay a hidup sehat (42%) dan keberlanjutan menjadi pertimbangan lain dalam konsumsi kopi RTD, dengan bahan alami dan kemasan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang menjadi nilai tambah. Lebih praktis dalam gaya hidup sibuk di kota besar seperti Jakarta, kopi RTD menarik minat Generasi Z (12-27 tahun) yang menyukai cita rasa intens. Ini memberikan kesempatan bagi produsen untuk menekankan citra rasa dan kekayaan produk dalam minumannya.
Data juga menunjukkan bahwa 41% konsumen di Indonesia mengonsumsi kopi RTD, dengan 22% dari mereka mengonsumsinya setiap hari atau lebih. Waktu konsumsi kopi RTD mayoritas pada sore (43%) dan malam hari (35%). Ekspor kopi Indonesia selama Januari-September 2024 mencapai 342,22 ribu ton dengan nilai 1,49 miliar dolar AS (sekitar Rp25,1 triliun), menegaskan potensi industri kopi Tanah Air. Demikianlah perkembangan terbaru dalam industri kopi di Indonesia.








