Emas sedang menjadi aset lindung nilai yang semakin diminati, terutama dalam kondisi volatilitas pasar yang meningkat. Kenaikan ini juga memberikan dampak positif bagi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam. Saham ANTM diprediksi mampu menguat hingga mencapai level Rp2.500 per saham jika tren penguatan emas terus berlanjut. Para investor juga tertarik dengan saham ANTM yang telah meningkat 4,78 persen menjadi Rp2.190. Pendiri Stocknow.id, Hendra Wardana, menyatakan bahwa emas semakin diminati sebagai lindung nilai, terutama saat pasar sedang tidak stabil, hal ini menjadi faktor positif bagi saham Antam. Investor asing juga terlihat melakukan pembelian bersih terhadap saham ANTM senilai Rp675 miliar dalam satu bulan terakhir, menunjukkan bahwa ANTM menjadi salah satu saham logam yang paling diminati. Target penjualan emas Antam tahun ini adalah 39-40 ton dengan peningkatan permintaan domestik dan ekspor ke Asia Selatan dan Timur Tengah. Dengan harga emas yang bertahan di kisaran $3,500 per ons, pendapatan ANTM diproyeksikan mencapai Rp75 triliun, naik dari Rp69,19 triliun pada tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga diperkirakan meningkat, dengan valuasi Perusahaan Price to Earnings (PER) forward 2025 yang dinilai masih atraktif, tetap dibanding dengan sektor logam global. Panin Sekuritas juga merevisi naik target harga saham ANTM menjadi Rp2.300 berdasarkan bisnis emas Antam yang menjanjikan. Mereka memperhitungkan kombinasi metode DCF dan EV/EBITDA dalam menentukan valuasi. Perusahaan ini juga akan mulai mengandalkan pasokan emas dari Freeport Indonesia untuk memperkuat struktur biaya dan meningkatkan margin. Kesempatan untuk ekspansi margin ANTM masih terbuka lebar, terutama dengan peralihan pasokan emas dari impor ke domestik yang akan dilakukan perusahaan. Dengan proyeksi yang positif untuk saham ANTM, investor semakin tertarik pada potensi pertumbuhan perusahaan ini di masa depan.
