Peran vital sulfur dalam tanah perlu dijaga melalui pemupukan yang tepat dan pengelolaan lahan yang baik untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan industri di Indonesia. Petrokimia Gresik, sebagai salah satu pengolah sulfur di Indonesia, berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi bahan tersebut guna mendukung kemandirian industri kimia nasional.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyatakan bahwa permintaan sulfur di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor pertanian dan ekspansi industri logam dan mineral. Sulfur merupakan bahan baku penting di industri pupuk yang diolah menjadi asam sulfat. Asam sulfat menjadi komponen kunci dalam produksi phosphoric acid yang digunakan sebagai basis untuk pupuk fosfat dan jenis pupuk lain yang vital bagi sektor pertanian.
Petrokimia Gresik memiliki fasilitas produksi asam sulfat dengan kapasitas besar yang menjadikannya sebagai salah satu produsen terbesar di Indonesia. Sulfur adalah unsur hara makro esensial untuk tanaman, yang membantu dalam pembentukan klorofil, protein, enzim, serta meningkatkan efisiensi nitrogen dan ketahanan terhadap stres.
Selain untuk sektor pertanian, pengolahan sulfur oleh Petrokimia Gresik juga mendukung industri semen, minyak dan gas, serta industri kertas, tekstil, dan pulp. Perusahaan ini berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan sulfur untuk mendukung kemajuan pertanian Indonesia dan kemandirian industri nasional. Dengan penerapan hilirisasi sulfur, Petrokimia Gresik menjadi pelopor dalam produksi green surfactant berbasis MES yang ramah lingkungan.
Dengan peningkatan ketersediaan sulfur dalam tanah melalui pemupukan yang tepat dan pengelolaan lahan yang baik, diharapkan sektor pertanian dan industri di Indonesia dapat terus berkembang secara berkelanjutan. Antara Petrokimia Gresik dan hasil olahan sulfurnya, terdapat hubungan strategis yang menghubungkan dua sektor vital bagi perekonomian Indonesia.








