Chief Executive Officer (CEO) Developmental Basketball League (DBL) Indonesia, Azrul Ananda, menyatakan bahwa kompetisi tersebut telah berhasil membangun ekosistem industri bola basket di Indonesia dengan konsisten, melibatkan banyak produk lokal. Azrul menjelaskan bahwa DBL selalu berkomitmen untuk mengembangkan industri olahraga dan program pengembangan bakat pemain bola basket muda di Indonesia. Sejak tahun 2008, DBL telah bekerja sama dengan merek-merek Indonesia, terutama dalam pengadaan bola basket yang digunakan dalam kompetisi, yang semuanya merupakan produksi dalam negeri, tanpa melibatkan merek asing. Azrul juga menekankan bahwa pembangunan prestasi olahraga harus didukung dengan kemajuan ekosistem industri yang bersangkutan dan keduanya saling terkait. Sebagai contoh, DBL telah berhasil membangun ekosistem industri mandiri dengan pembuatan sepatu bola basket lokal yang berkualitas bagus namun terjangkau. Azrul juga mengajak pengusaha lokal di Indonesia untuk terus membangun produk olahraga yang mendukung kegiatan olahraga di Tanah Air. Developmental Basketball League (DBL) Indonesia merupakan penyelenggara kompetisi bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia, hadir di 30 kota dan 22 provinsi, melibatkan 1,5 juta anak muda setiap tahunnya. Dengan lebih dari 1.200 tim dan 40 ribu atlet pelajar dari 750 sekolah, DBL diadakan di berbagai kota di Indonesia, dengan final nasional biasanya diselenggarakan di Jakarta. Jadi, DBL tidak hanya mendukung pemain muda Indonesia, tetapi juga mendukung merek lokal untuk berkembang di industri olahraga di Tanah Air.
DBL Indonesia: Konsistensi Membangun Ekosistem Industri Bola Basket
- Advertisement -
- Advertisement -
Berita Terkait








