Kanker serviks masih menjadi momok yang menakutkan bagi perempuan di Indonesia, dengan 70 persen penderita yang terlambat dideteksi. Meskipun kasusnya terus meningkat, kesadaran akan pentingnya vaksin HPV sebagai langkah pencegahan masih rendah. Vaksin ini telah terbukti secara medis mampu mengurangi risiko kanker serviks secara signifikan.
Menurut data WHO, kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum pada perempuan di seluruh dunia, dengan infeksi virus HPV sebagai penyebab utamanya. Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker terbanyak pada perempuan. Untuk mencegahnya, vaksinasi HPV sejak dini dan skrining rutin sangat disarankan.
Vaksin HPV adalah langkah yang efektif untuk melindungi tubuh dari infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks dan jenis kanker lainnya. Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan kasus kanker serviks ke angka 4 kasus per 100.000 penduduk per tahun pada 2030, dengan program vaksinasi yang menyasar anak perempuan usia 9-14 tahun.
Jadwal pemberian vaksin HPV disarankan berdasarkan usia, dan perempuan di atas 26 tahun umumnya tidak disarankan menerima vaksin tersebut. Namun, beberapa kasus di usia 27-45 tahun bisa tetap mendapatkan vaksin jika direkomendasikan oleh dokter. Langkah-langkah untuk mendapatkan vaksin HPV, seperti konsultasi dengan dokter dan penentuan dosis vaksin, sangat penting untuk dilakukan.
Dengan pemahaman yang baik tentang vaksin HPV dan menjalani proses vaksinasi dengan benar, perempuan dapat melindungi diri dari risiko kanker serviks sejak dini. Ini adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan perempuan Indonesia.








