Selama periode Januari-April 2025, Gerakan Pangan Murah (GPM) telah diimplementasikan sebanyak 2.815 kali di 31 provinsi dan 244 kabupaten/kota. Hal ini merupakan upaya dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjaga daya beli masyarakat, memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau, serta mengendalikan inflasi. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa kegiatan GPM dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait guna membantu masyarakat di sekitarnya.
Di tengah aksi stabilisasi fluktuasi pangan pokok strategis, pemerintah terus mendorong sinergi antara pihak-pihak terkait untuk memastikan akses pangan murah dan berkualitas di seluruh Indonesia. Salah satu kegiatan terbaru adalah pelaksanaan GPM di Balai Latihan Kerja Kompetensi Bekasi, yang merupakan hasil kolaborasi antara Bapanas, JPKP, dan FKLPID Jawa Barat.
Peran GPM sangat penting dalam menyediakan pangan pokok strategis dengan harga yang terjangkau, tanpa mengurangi kualitasnya. Arief menegaskan bahwa kegiatan GPM melibatkan hampir semua kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia, serta terus ditingkatkan intensitasnya terutama saat ada peningkatan permintaan pangan seperti bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Pemerintah telah sukses melaksanakan GPM sebanyak 1.731 kali pada bulan Maret 2025 yang merupakan puncak konsumsi pangan di Indonesia setiap tahunnya. Dengan kerjasama antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan, implementasi GPM telah memberikan hasil optimal di seluruh daerah. Melalui upaya ini, diharapkan harga pangan dapat stabil dan masyarakat tetap memiliki akses terhadap pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.








