Inflasi bulanan tarif listrik turun pada bulan April 2025, menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini. Tingkat inflasi komoditas tarif listrik pada bulan tersebut menurun menjadi 26,99 persen dari 47,22 persen pada bulan Maret 2025. Penurunan ini disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik pelanggan pascabayar setelah diskon 50 persen yang diterapkan untuk pemakaian pada Januari-Februari 2025. Tagihan pemakaian listrik pada bulan Maret 2025 yang dibayarkan pada April 2025 kembali menggunakan tarif normal. Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang inflasi utama bulan lalu dengan inflasi sebesar 6,60 persen mtm dan memberikan andil inflasi 0,98 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi bulanan April 2025 dengan inflasi sebesar 2,46 persen mtm dan andil inflasi 0,16 persen. Emas perhiasan menjadi komoditas terbesar yang menyumbang inflasi pada kelompok pengeluaran tersebut. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami inflasi dengan andil 0,02 persen. BPS mencatat bahwa inflasi bulanan April 2025 mencapai 1,17 persen mtm, inflasi tahunan sebesar 1,95 persen yoy, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,56 persen ytd.








