Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu pagi masih masuk kategori tidak sehat berdasarkan data IQAir. Jakarta berada di posisi ke-10 dalam peringkat kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di seluruh dunia. Data IQAir menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta pada pukul 06.35 WIB berada di urutan ke-10 dengan angka 117. Angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi sebesar 41,9 mikrogram per meter kubik. Kategori tidak sehat ini dapat merugikan kelompok sensitif manusia, hewan, tumbuhan, dan nilai estetika. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan menggunakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah.
Dalam kategori kualitas udara, ada baik (0-50), sedang (51-100), sangat tidak sehat (200-299), dan berbahaya (300-500). Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat dengan angka 117. Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Baghdad, Delhi, dan Kuwait. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung oleh 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di seluruh wilayah Jakarta. Data dari SPKU ini ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Platform ini mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, BMKG, WRI Indonesia, dan Vital Strategies. Dengan adanya platform ini diharapkan dapat memantau dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
