KPPU sedang menyelidiki dugaan bahwa 97 perusahaan pinjaman online terlibat dalam praktik kartel terkait penetapan suku bunga harian yang dianggap merugikan konsumen. Ketua KPPU, Fanshurullah Asa, mengatakan bahwa pihaknya ingin memperbaiki regulasi sektor pinjaman online untuk menjadikan bunga pinjaman lebih kompetitif dan mengawasi asosiasi seperti AFPI dengan lebih ketat. Temuan KPPU menunjukkan bahwa AFPI telah menetapkan bunga pinjaman sebesar 0,8% per hari untuk anggotanya dari tahun 2020 hingga 2023, yang kemudian diturunkan menjadi 0,4%. Namun, penetapan ini dianggap dapat menghambat persaingan. Penetapan bunga yang seragam dianggap sebagai pengaturan pasar oleh sekelompok pelaku usaha dan dapat melanggar prinsip persaingan usaha yang sehat. KPPU menduga tindakan tersebut masuk ke dalam kategori praktik kartel yang menghalangi persaingan bebas dan membuat bunga pinjaman tetap tinggi.
TENTANG KAMI
Selamat datang di beritatambang.com, Kami adalah platform berita yang berfokus pada dunia bisnis, ekonomi, politik dan industri, Kami berikan informasi terkini dan akurat kepada pembaca kami.
Hubungi kami: [email protected]
FOLLOW US
© beritatambang.com