Wednesday, November 12, 2025
HomeFinansialRendahnya Literasi dan Inklusi Syariah dalam BPS: Fakta dan Solusi

Rendahnya Literasi dan Inklusi Syariah dalam BPS: Fakta dan Solusi

- Advertisement -
- Advertisement -

Indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masih tertinggal dibandingkan dengan keuangan konvensional, demikian hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data menunjukkan bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan syariah adalah 43,42 persen dan 13,41 persen, sedangkan keuangan konvensional mencapai 66,45 persen dan 79,71 persen.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menyatakan bahwa meskipun tingkat literasi keuangan syariah masyarakat sudah cukup baik, peningkatan inklusi keuangan syariah masih terbatas. Friderica Widyasari Dewi dari OJK juga menegaskan bahwa upaya meningkatkan inklusi keuangan syariah perlu ditingkatkan, termasuk melalui peningkatan akses masyarakat kepada pelaku usaha jasa keuangan syariah.

OJK mendorong agar pelaku usaha jasa keuangan syariah memperbanyak agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) dan layanan ATM bank syariah untuk mendekatkan akses keuangan syariah kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah tertinggal. Selain itu, dibutuhkan ragam produk syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, berdasarkan permintaan konsumen.

Melalui kerja sama dengan pelaku usaha jasa keuangan syariah, OJK berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. Inisiatif seperti kampanye Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) juga dilakukan sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.PlainOldData

Source link

Berita Terkait

Berita Populer