Kalender Hijriah adalah penanggalan khusus yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan hari-hari besar agama mereka. Dibandingkan dengan kalender masehi, kalender Hijriah memiliki nama-nama bulan yang unik dan bermakna. Nama-nama bulan Hijriah memiliki sejarah yang kaya, banyak di antaranya terkait dengan tradisi dan kondisi masyarakat Arab pra-Islam.
Penanggalan Hijriah berbeda dengan kalender Masehi karena berbasis peredaran bulan, bukan matahari. Kalender ini digunakan untuk menentukan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Ramadan, dan lainnya. Ada 12 bulan dalam kalender Hijriah, masing-masing memiliki makna dan sejarah tersendiri yang berasal dari tradisi masyarakat Arab sebelum Islam.
Beberapa contoh nama bulan Hijriah adalah Muharram, yang artinya “yang dihormati”, dan Shafar yang berasal dari kata “ashfar” yang berarti kuning. Ada pula bulan Rabiul Awwal yang mengacu pada musim semi dan dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bulan-bulan seperti Rajab dan Ramadan juga memiliki arti dan makna yang mendalam dalam tradisi Islam.
Dengan memahami asal usul nama-nama bulan Hijriah, umat Islam diharapkan dapat lebih menghargai nilai historis dan spiritual dalam penggunaan kalender ini sebagai pedoman dalam menjalankan syariat agama. Mengetahui arti setiap bulan dalam kalender Hijriah juga dapat membantu umat Islam dalam memperkaya pengetahuan dan pemahaman akan tradisi dan sejarah agama yang mereka anut.








