PSSI akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap pelaku ujaran rasis yang terjadi dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 25 Maret yang lalu. Menurut anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, insiden tersebut mengakibatkan ketidakpantas antara suporter saat Indonesia memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. Arya menyampaikan bahwa PSSI sedang berupaya keras untuk mengidentifikasi pelaku ujaran rasis tersebut dan akan memberikan hukuman yang pantas setelah pelaku berhasil diidentifikasi.
Meskipun CCTV tidak merekam suara, PSSI berjanji akan menyamakan data dengan tayangan televisi untuk menemukan pelaku tersebut. Selama pertandingan tersebut, PSSI menggunakan teknologi AI dari Garuda ID untuk mengidentifikasi pelaku yang mengambil jersi Marselino yang seharusnya diserahkan kepada Kenneth, seorang penggemar bola. Aksi tersebut kemudian menjadi viral di media sosial dan pelaku berhasil diidentifikasi setelah beberapa hari pencarian.
Arya menegaskan bahwa pelaku yang mengambil jersi tersebut akan dimasukkan dalam daftar hitam dan diambil tindakan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebagai gantinya, Kenneth kemudian diberikan jersi yang dipakai oleh Marselino saat bertanding melawan Bahrain. Foto Kenneth tersenyum memegang jersi tersebut kemudian diunggah di akun Instagram timnas Indonesia. PSSI juga mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti proses bidding untuk menjadi tuan rumah putaran keempat dengan tujuan meningkatkan profesionalisme dalam sepak bola Indonesia.








