Serapan beras Bulog mencapai level tertinggi dalam sejarah, memunculkan kebutuhan akan pembangunan 25.000 gudang improvisasi. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa gudang-gudang tersebut akan digunakan untuk menampung stok beras yang terus meningkat. Serapan beras yang dilakukan oleh Bulog mencapai 2.023.063 ton pada tanggal 10 Mei 2025, menjadikan stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog mencapai 3,6 juta ton. Dalam waktu kurang dari lima bulan, serapan ini berhasil melampaui target, menunjukkan lompatan eksponensial yang signifikan. Dengan terus dilakukannya serapan oleh Bulog, diprediksi bahwa stok beras nasional bisa mencapai 4 juta ton pada akhir Mei 2025, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain serapan beras oleh Bulog, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga memperlihatkan bahwa produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025. Sementara itu, laporan dari USDA memperkirakan bahwa produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton, membuat Indonesia menjadi produsen beras terbesar di ASEAN. Hal ini dianggap sebagai hasil dari kerja keras petani dan kebijakan yang tepat sasaran. Kini, pihak berwenang optimistis bahwa serapan beras yang terus dilakukan tersebut akan membantu mengatasi kebutuhan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.








