AS dan China Baru-baru ini mencapai kesepakatan untuk memangkas tarif impor selama 90 hari, menciptakan dampak yang signifikan pada perdagangan global. Dilaporkan bahwa kedua negara ini Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa mereka akan saling mengurangi tarif sebesar 115%, setelah negosiasi dagang intensif di Swiss pekan lalu.
AS dan China telah saling memberlakukan tarif impor yang tinggi sebagai respons terhadap tindakan masing-masing. Namun, hasil dari pertemuan terbaru ini membawa kabar baik, di mana tarif AS untuk impor dari China akan turun menjadi 30% selama 90 hari, sementara tarif China untuk impor dari AS akan menjadi 10% untuk periode yang sama. Meskipun demikian, kebijakan AS akan tetap mengatasi perdagangan ilegal fentanyl, obat opioid kuat yang diduga disalurkan secara ilegal ke negara lain seperti Meksiko dan Kanada.
Reaksi pasar terhadap kesepakatan ini juga sangat positif. Hang Seng Hong Kong melonjak 3% setelah pengumuman tersebut, dan saham-saham Eropa juga dibuka dengan kenaikan. Kesepakatan ini juga diharapkan akan menciptakan stabilitas ekonomi global dan mengurangi kekhawatiran akan resesi. Kesepakatan AS-China semakin menunjukkan kemajuan dalam upaya untuk mencapai keseimbangan perdagangan global, dengan kedua negara memiliki kepentingan yang kuat dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian, kesepakatan ini merupakan langkah maju yang signifikan untuk memperkuat perdagangan global dan mengurangi ketegangan dalam hubungan ekonomi antara AS dan China. Diharapkan bahwa penurunan tarif ini akan memberikan dampak positif yang merata di berbagai sektor ekonomi dan membawa manfaat jangka panjang bagi kedua negara dan perdagangan global secara keseluruhan.








