Saturday, November 8, 2025
HomeMetroMenjelajah 3 Tempat Bersejarah Sumpah Pemuda

Menjelajah 3 Tempat Bersejarah Sumpah Pemuda

- Advertisement -
- Advertisement -

Sebelum Indonesia meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, semangat persatuan bangsa telah tercermin dalam peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda. Ikrar yang lahir dari Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa menuju kemerdekaan. Para pemuda dari berbagai daerah, suku, ras, dan agama di Indonesia menyatukan tekad semangat kebangsaan melalui kongres tersebut. 28 Oktober diperingati setiap tahun sebagai Hari Sumpah Pemuda, termasuk pada tahun 2025 yang jatuh pada Selasa tanggal 28 Oktober.

Sebelum pelaksanaan Kongres Pemuda II, sejumlah pertemuan telah digelar untuk membahas panitia, jadwal, tempat, hingga pendanaan kegiatan. Pertemuan tersebut diadakan dua kali, yakni pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Kongres Pemuda II diselenggarakan di tiga lokasi berbeda di Jakarta dengan biaya kegiatan ditanggung melalui sumbangan sukarela dan dukungan dari berbagai organisasi peserta.

Tempat bersejarah yang menjadi lokasi penyelenggaraan Kongres Pemuda II antara lain Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) di Lapangan Banteng, Gedung Oost-Java Bioscoop di Jl. Medan Merdeka Utara No. 14, dan Gedung Indonesische Clubgebouw di Jl. Kramat Raya No. 106. Para pemuda memfokuskan pembahasan pada pendidikan sebagai sarana membentuk karakter dan menumbuhkan semangat nasionalisme. Hal ini tercermin dalam tiga ikrar pemuda yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda tidak hanya sebagai peristiwa masa lalu, tetapi momen abadi yang mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memelihara jiwa nasionalisme dan menjaga persatuan bangsa. Gerakan kepanduan, seperti Pramuka, juga memegang peran penting dalam memperkuat semangat persatuan dan kedisiplinan di kalangan generasi muda. Kegiatan tersebut menjadi simbol persatuan bangsa Indonesia, mengingatkan bahwa perbedaan suku, agama, ras, dan daerah tidak boleh menjadi penghalang.

Struktur kepanitiaan Kongres Pemuda II dipimpin oleh Ketua Sugondo Djojopuspito dan melibatkan berbagai pemuda dari berbagai organisasi. Keputusan Kongres tersebut menjadi pijakan awal bagi terbentuknya kesadaran akan persatuan di kalangan pemuda Indonesia. Maka, upaya untuk membangun kesadaran kebangsaan dan persatuan sudah tercermin sejak Kongres Pemuda II, yang terus hidup dan dijaga hingga saat ini.

Source link

Berita Terkait

Berita Populer