Program pelatihan berbasis kompetensi melalui Mobile Training Unit (MTU) di Jakarta hanya tersedia untuk warga ber-KTP Jakarta, bukan untuk pendatang seperti yang disebutkan oleh Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno. Melalui kerjasama dengan kelurahan, program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kerja kepada warga yang masih menganggur agar dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka. Dengan demikian, setiap kelurahan diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan keterampilan kerja.
Rano menekankan bahwa program pelatihan ini sangat diminati oleh warga di luar Jakarta, namun untuk saat ini fokusnya hanya pada masyarakat Jakarta yang ber-KTP Jakarta. Dalam peluncuran program MTU angkatan kedua, sebanyak 260 peserta akan mengikuti pelatihan tersebut, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan angkatan pertama yang melibatkan 400 peserta.
Program pelatihan MTU mencakup berbagai bidang seperti pelatihan las, tata rias, teknik komputer, tata busana, perbengkelan sepeda motor, operator komputer, teknik pendingin, tata boga, desain grafis, dan jaringan komputer. Rano juga menyampaikan bahwa pelatihan servis AC menjadi yang paling diminati, mengingat banyaknya AC yang rusak di rumah susun. Dia berharap program ini dapat membuka peluang kerja dan usaha mandiri bagi peserta pelatihan.
Program MTU merupakan upaya pembangunan manusia yang berkelanjutan dan akan terus disesuaikan dengan kebutuhan serta pemetaan wilayah. Rano berharap dengan adanya program pelatihan ini, para peserta dapat mengasah keterampilan, memperluas wawasan, dan menciptakan peluang kerja serta usaha mandiri yang lebih baik di masa depan.








