Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berfokus untuk mendorong sektor keuangan agar semakin kontributif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers setelah Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) bulan April 2025 di Jakarta. Menurut Mahendra, OJK mengambil peran strategis dalam program dan kebijakan pemerintah untuk memastikan stabilitas sektor jasa keuangan terjaga.
OJK juga terus merumuskan langkah-langkah untuk memperdalam pasar keuangan, termasuk melalui perluasan aktivitas lembaga keuangan, pengembangan instrumen keuangan inovatif, dan kemudahan akses keuangan. Selain itu, OJK sedang memfinalisasi ketentuan terkait dengan akses pembiayaan bagi UMKM melalui Peraturan OJK (POJK) Akses Pembiayaan kepada UMKM.
Mahendra menekankan bahwa dinamika global saat ini menimbulkan risiko ketidakpastian yang tinggi, termasuk pengaruh dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami sedikit penurunan, Mahendra berharap resiliensi perekonomian Indonesia dapat tetap kuat di tengah dinamika global yang tidak menentu.
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, OJK bersama pemerintah dan stakeholder terkait berupaya untuk meningkatkan daya saing sektor keuangan secara keseluruhan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang semakin kompleks.








